Banyak pemula yang semangat bikin blog atau website, tapi bingung kenapa artikelnya sepi pengunjung. Padahal tulisan sudah panjang, bahasanya enak, bahkan rajin update. Salah satu penyebab paling sering adalah salah pilih kata kunci. Nah di sinilah riset keyword jadi penting. Dengan riset yang tepat, artikel kamu bisa lebih gampang ditemukan orang di Google.
Riset keyword terdengar rumit di awal, tapi sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Kamu tidak harus langsung pakai tools mahal. Ada banyak trik gratis yang bisa dipelajari untuk menemukan kata kunci potensial. Artikel ini akan membahas langkah demi langkah cara riset keyword untuk pemula, biar artikel kamu punya peluang lebih besar nembus halaman satu Google.
Kenapa Riset Keyword Penting?
Riset keyword itu pondasi dalam SEO. Kalau kamu asal pilih kata kunci, bisa jadi artikel kamu menarget sesuatu yang tidak dicari orang sama sekali. Akhirnya tulisan yang sudah capek dibuat malah tidak mendatangkan trafik. Sebaliknya, kalau kata kunci yang dipilih tepat, artikel sederhana pun bisa punya posisi bagus di mesin pencari.
Selain soal trafik, riset keyword juga membantu kamu memahami kebutuhan pembaca. Kamu jadi tahu apa yang sebenarnya dicari orang, pertanyaan apa yang sering muncul, dan bagaimana mereka menuliskannya di Google. Dengan begitu, artikel kamu bisa menjawab langsung apa yang mereka butuhkan.
Buat pemula, memahami dasar riset keyword adalah investasi. Kamu tidak perlu langsung jadi ahli, cukup tahu langkah sederhana dulu. Karena kalau fondasinya kuat, nanti ketika kamu belajar optimasi lebih dalam, hasilnya akan lebih cepat terasa.
Cara Riset Keyword Gratis untuk Pemula

Banyak yang mikir riset keyword itu wajib pakai tools berbayar seperti Ahrefs atau SEMrush. Padahal ada banyak cara riset keyword gratis untuk pemula yang hasilnya juga bisa membantu. Google sendiri menyediakan beberapa fitur yang bisa kamu manfaatkan.
Contohnya Google Suggest atau autocomplete. Saat kamu ketik kata di kolom pencarian, Google akan kasih saran kata kunci tambahan. Itu adalah gambaran nyata dari apa yang sering dicari orang. Selain itu ada juga bagian People Also Ask dan related searches di bagian bawah halaman pencarian. Semua itu bisa jadi sumber ide keyword tanpa biaya.
Kalau ingin lebih detail, kamu bisa kombinasikan dengan Google Keyword Planner. Walaupun fitur ini dibuat untuk iklan, data yang ditampilkan tetap berguna untuk melihat volume pencarian dan tingkat persaingan. Buat pemula, data ini cukup untuk memilih kata kunci yang tidak terlalu berat tapi punya potensi trafik.
Langkah Mudah Riset Keyword Tanpa Tools Berbayar
Kalau kamu masih bingung, coba ikuti langkah mudah riset keyword tanpa tools berbayar ini. Pertama, pilih topik utama yang sesuai dengan niche blog atau website kamu. Misalnya kalau kamu punya blog tentang traveling, salah satu topik bisa “wisata murah di Jawa Tengah”.
Kedua, masukkan kata tersebut ke Google. Perhatikan saran autocomplete, lalu catat kata tambahan yang muncul. Dari sana kamu bisa dapat beberapa variasi seperti “wisata murah di Jawa Tengah terbaru” atau “wisata murah di Jawa Tengah untuk keluarga”. Itu semua adalah keyword potensial.
Ketiga, cek bagian People Also Ask. Di sana kamu akan menemukan pertanyaan yang sering muncul, misalnya “apa wisata murah di Semarang” atau “tempat wisata yang ramah anak di Jawa Tengah”. Pertanyaan ini bisa kamu jadikan ide judul artikel atau subjudul.
Dengan langkah sederhana ini, kamu sudah punya daftar keyword tanpa keluar biaya sama sekali. Tinggal kamu pilih mana yang relevan dengan topik yang mau ditulis.
Riset Keyword SEO untuk Blog Pemula

Bagi blog pemula, jangan langsung menarget kata kunci yang persaingannya tinggi. Misalnya keyword “wisata Bali” jelas sudah dikuasai oleh website besar. Lebih baik kamu fokus ke kata kunci yang lebih spesifik dan panjang. Inilah yang disebut long tail keyword.
Contoh long tail keyword adalah “wisata Bali murah untuk backpacker” atau “pantai tersembunyi di Bali yang jarang diketahui”. Kata kunci panjang biasanya punya volume pencarian lebih kecil, tapi peluang untuk muncul di halaman pertama lebih besar karena persaingannya rendah.
Selain itu, dengan memilih keyword yang spesifik, kamu juga bisa lebih dekat dengan kebutuhan pembaca. Orang yang mencari dengan kata kunci panjang biasanya sudah punya tujuan jelas. Kalau artikel kamu bisa menjawab kebutuhan itu, peluang mereka membaca sampai habis dan bahkan kembali lagi jadi lebih besar.
Cara Menemukan Keyword Potensial untuk Pemula
Keyword potensial adalah kata kunci yang punya volume pencarian cukup tapi persaingannya tidak terlalu tinggi. Menemukan keyword seperti ini memang butuh sedikit trik. Salah satunya dengan membandingkan hasil pencarian di Google.
Coba ketik kata kunci yang kamu incar, lalu lihat siapa saja yang muncul di halaman pertama. Kalau yang mendominasi adalah situs besar atau portal berita, sebaiknya kamu pilih keyword lain. Tapi kalau ada blog pribadi atau website kecil yang bisa tampil, artinya masih ada peluang untuk bersaing.
Selain itu kamu bisa manfaatkan forum atau media sosial. Misalnya di Quora atau Facebook Group, banyak pertanyaan yang bisa kamu ambil idenya. Biasanya pertanyaan di forum ini belum banyak diangkat dalam artikel, jadi kamu punya kesempatan untuk menulis lebih dulu. Cara ini terbukti ampuh buat pemula menemukan keyword potensial.
Tutorial Riset Keyword Sederhana untuk Website
Kalau sudah punya website, kamu bisa bikin proses riset keyword jadi rutinitas. Tidak perlu rumit, cukup ikuti tutorial riset keyword sederhana untuk website ini.
- Tentukan topik utama sesuai kategori website kamu
- Cari variasi kata kunci gratis dari Google Suggest, People Also Ask, dan related searches.
- Cek kompetisi di halaman pertama Google.
- Pilih kata kunci yang masih ada peluang, terutama yang panjang dan relevan.
- Buat daftar keyword untuk satu bulan ke depan agar kamu punya arah menulis konten.
Kalau dilakukan rutin, hasilnya akan terasa. Artikel kamu akan makin mudah masuk ke halaman pencarian, trafik meningkat, dan website kamu jadi lebih kuat di mata Google. Tidak perlu tools mahal, yang penting adalah konsistensi dan strategi yang tepat.
Kesimpulan
Riset keyword memang terlihat teknis, tapi sebenarnya bisa dipelajari siapa saja. Kamu tidak harus langsung pakai tools canggih, cukup manfaatkan fitur gratis dari Google untuk mulai. Dengan begitu, kamu bisa menulis artikel yang lebih sesuai dengan kebutuhan pembaca.
Buat pemula, fokuslah pada keyword spesifik yang persaingannya rendah. Long tail keyword akan membantu artikel kamu lebih mudah bersaing. Ingat, bukan hanya jumlah pencarian yang penting, tapi juga relevansi dengan topik dan kebutuhan orang yang mencari.
Kalau kamu konsisten melakukan riset, menulis sesuai keyword yang dipilih, dan terus mengoptimasi, peluang artikel kamu untuk nembus halaman satu Google akan semakin besar. Jadi jangan tunggu lama, mulai sekarang biasakan riset keyword sebelum menulis artikel.



